Susno Duadji Mangkir

0 komentar


JAKARTA - Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Komjen Susno Duadji tidak memenuhi pemanggilan tim internal Polri pada Kamis (18/3). Ia malah memilih memberikan keterangan pers kepada media dan memenuhi panggilan Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum (Satgas PMH) untuk menjelaskan duduk masalah tudingannya terkait praktik mafia hukum di tubuh Polri.

Sikap Susno ini menimbulkan pertanyaan dari pihak Polri. Melalui Kepala Divisi Humas, Irjen Edward Aritonang, Polri mempertanyakan keseriusan Susno dalam membantu mengungkap praktek mafia kasus (markus) dalam tubuh Polri. “Ini pertanyaan kita. Katanya mau mengungkap markus, kok diundang tidak datang,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Edward Aritonang di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (18/3).

Polri, dikatakan Edward, telah melayangkan surat undangan kepada Susno, Rabu lalu, untuk mengklarifikasi peryataan dan tudingannya di berbagai media massa yang menyebutkan adanya markus dalam penanganan kasus pencucian uang (money laundering) seorang oknum inspektur pajak senilai Rp 25 miliar. Mantan Kapolda Jawa Barat tersebut diharapkan hadir pada pukul 09.00 untuk memberikan keterangan kepada tim bentukan Kepala Polri yang terdiri dari Divisi Propam dan Bareksrim Polri. “Surat undangan itu sudah kami layangkan dan sudah diterima, tapi beliau tidak datang. Malah menggelar konferensi pers,” ujar Edward.

Atas kenyataan itu, Divisi Profesi dan Pengamanan akan melayangkan surat undangan pemanggilan kembali terhadap Susno Duadji. “Itu panggilan kedua. Suratnya akan segera disusun. Saya juga heran, harusnya tanpa diundang pun beliau datang karena beliau masih perwira aktif, tapi ya karena (Susno) tidak ada di tempat (Mabes Polri) maka kami undang lagi,” ujarnya.

Undangan Satgas
Susno yang ditemui di acara konferensi persnya di sebuah rumah makan di kawasan Jakarta Pusat mengakui dirinya telah menerima surat undangan itu, Rabu malam. Dikatakannya, dia memang tidak dapat memenuhi undangan dari Propam hari itu. Sebab, pada saat yang bersamaan dirinya juga mendapat undangan oleh Satuan tugas mafia hukum untuk tujuan yang sama.

“Kalau panggilan sama-sama seperti itu, ya saya prioritaskan lebih dulu yang berwenang. Yang berwenang ya penyidik Bareskrim, Kejaksaan, dan Satgas Mafia. Kalau Propam nggak ada wewenang dan hubungannya dengan itu. Apalagi Binkum (pembinaan hukum). Ngapain saya belajar hukum lagi. Irwasum (Inspektorat pengawasan umum)? Apalagi! Mana ada hubungannya. Itu bukan wewenang dia,” katanya.

Namun, Susno mengaku akan memenuhi undangan kedua yang akan dilayangkan Polri. “Saya siap dipanggil jam berapa pun, kapan pun saya siap datang. Tidak ada ceritanya saya tidak datang. Tidak ada ceritanya saya menolak. Justru saya sudah lama menunggu-nunggu panggilan Propam,” kata Susno.

Jangan sapu kotor
Sebelum dimintai keterangan oleh Satgas di Kantor UKP4 di Gedung Dewan Pertimbangan Presiden, Susno menyempatkan diri memberikan keterangan kepada wartawan perihal kasus itu. Susno mengatakan akan memberikan data-data yang dia miliki kepada Satgas.

Susno Duadji juga berharap agar anggota Polri yang akan memeriksa pejabat Polri yang diduga melakukan korupsi adalah orang yang benar-benar bersih, jujur, dan tidak pernah terlibat dalam kasus-kasus. “Jangan menyapu lantai dengan sapu yang kotor, agar tidak terjadi lagi,” ucap Susno.

Ia juga mengimbau setiap anggota Polri agar tidak menutup-nutupi adanya perbuatan tercela yang dilakukan oleh anggota Polri. “Justru harus diproses dengan cara transparan, cepat, dan adil agar masyarakat selaku pemilik Polri tahu bahwa Polri tidak berada pada posisi kompak di dalam kejahatan,” lontarnya.

Seperti diberitakan, Susno mengungkapkan dugaan keterlibatan tiga jenderal di balik praktik markus dalam penanganan kasus money laundering dan korupsi dana wajib pajak di Polri. Keterlibatan jenderal-jenderal itu terungkap saat Direktorat II Ekonomi Khusus Bareskrim mengusut kasus pencucian uang yang dilakukan inspektur jenderal pajak bernama Gayus T Tambunan.

Sumber : Serambinews

Inses, Apa Itu?

0 komentar
Senin, 15 Juni 2009 | 09:21 WIB

Inses adalah hubungan seks di antara dua lawan jenis yang memiliki hubungan darah/keluarga sangat dekat, seperti kakek dengan cucunya atau ayah dengan anak kandung perempuan atau di antara kakak-beradik sekandung.

Memang pada beberapa abad lalu di Mesir dibenarkan hubungan inses antara raja dan adik perempuannya, tetapi umumnya di berbagai budaya relasi seksual inses amat terlarang dan ditabukan.

Berbagai variasi inses masih sering mewarnai fantasi remaja, misalnya, membayangkan hubungan seks dengan ibu, ayah, atau saudara perempuan, tetapi hal tersebut hanya dibenarkan dalam fantasi seksual erotis yang dipicu perkembangan dorongan erotis dan seksual masa remaja. Dalam dunia nyata, inses tidak boleh dan sangat dilarang.

Bila kita telusuri, larangan inses sebenarnya sangat terkait dengan atribusi biologis yang menyatakan hubungan seksual antara pasangan sedarah akan membahayakan kondisi keturunan. Penelitian modern membuktikan, kematian, retardasi mental, dan cacat bawaan pada anak yang dilahirkan sebagai hasil hubungan inses sangat tinggi.

Bentuk umum yang sering terjadi adalah hubungan inses antara kakak laki-laki dan adik perempuan yang antara lain dipicu rendahnya kualitas tatanan moral dalam keluarga atau eksperimen seksual yang karena kebutuhan pemenuhan rasa ingin tahu tentang seks dan seksualitas di antara saudara sekandung berlawanan jenis, dalam kisaran usia remaja mula.

Kondisi sosial ekonomi yang rendah pun membuat keluarga mengalami keterbatasan kamar tidur sehingga memaksa mereka harus berbagi kamar dengan saudara sekandung berlawanan jenis. Kondisi tersebut akan membuka peluang terjadinya hubungan inses.

Hal yang sangat memprihatinkan adalah bila terjadi pengalaman inses, konsekuensi traumatis justru akan lebih dialami remaja perempuan yang terlibat yang di kemudian hari berkembang menjadi rasa salah berkepanjangan pada diri mereka.

Mereka kemungkinan besar akan memiliki sikap negatif terhadap seksualitas yang pasti merugikan kesejahteraan mental mereka di kemudian hari. Andaikan akhirnya mereka bisa toleran terhadap perasaan bersalah, tetapi cepat atau lambat mereka akan mengetahui perilaku inses sangat dilarang oleh lingkungan masyarakat mereka. Pemahaman tersebut tentu saja akan memicu perkembangan perasaan rendah diri berkepanjangan pula. Apalagi bila kemudian mereka menyadari selaput daranya sudah tidak utuh oleh hubungan inses tersebut.

Kasus

Suami-istri K datang untuk berkonsultasi, Mereka menyatakan keheranannya akan anak gadisnya (N) yang sudah berusia 23 tahun, belum juga punya pacar. Setiap ada laki-laki berminat, serentak dia tolak, bahkan terkadang dengan cara terkesan kasar. Mereka berharap mendapat menantu yang mapan secara ekonomi karena menurut kedua orangtuanya N cukup rupawan dan banyak laki-laki mapan menunjukkan niat serius untuk menikahi N.

Ketika N akhirnya memenuhi panggilan saya sebagai psikolog, ternyata memang benar N perempuan rupawan. N juga satu-satunya anak perempuan dari empat bersaudara. N rupanya sudah tahu kedua orangtuanya berkonsultasi tentang masalah perjodohannya. Jadi, saat memenuhi panggilan, N langsung menangis tersedu-sedu dan dengan tersendat ia bercerita.

Kakak laki-laki nomor dua amat menyayangi N. Mereka terpaut usia dua tahun. Dia selalu menjaga ke mana pun N pergi, dan hubungan mereka amat erat, bermain bersama, dan selalu membela N saat kedua saudara lainnya mengganggu.

Keterbatasan kondisi sosial ekonomi kedua orangtua memaksa mereka tinggal di rumah yang hanya memiliki dua kamar tidur sehingga keempat anak berbagi satu ruang tidur dengan dua tempat tidur cukup untuk tidur dua anak.

N dan kakak tersebut terpaksa tidur satu tempat tidur, sementara dua saudara kandung lainnya di tempat tidur yang lain. Hubungan inses terjadi saat N berusia 15 tahun dan terjadi berulang. Bahkan, bila kakak tidak melakukan karena punya kesibukan dengan teman-temannya, N merasa rindu. Hubungan berlanjut hingga mereka cukup dewasa. Walaupun si kakak sudah bekerja di luar kota, manakala si kakak pulang hubungan terulang tanpa setahu siapa pun di rumah. Yang masih menguntungkan dalam kondisi ini adalah tidak pernah terjadi konsepsi sebagai hasil inses.

Dalam hal ini N benar-benar merasa bersalah dan berdosa. Selain tidak bisa memenuhi harapan orangtua, N juga menyadari hubungan inses sangat terlarang. N juga tidak berani menjalin hubungan serius dengan kawan lawan jenis, apalagi untuk tujuan berumah tangga karena N merasa bukan gadis lagi.

N tidak berani berterus terang kepada kedua orangtuanya karena yakin akan membuat mereka terkejut sehingga dengan berat hati ia memohon maaf kepada orangtua dan meminta izin tidak menikah, memilih berkarier mandiri, tanpa berani mengungkap kejadian sebenarnya. Hal lain yang terpenting adalah N berniat kuat untuk menghentikan hubungan inses dengan si kakak.

Sumber : Kompas

Komponis Pejuang Legendaris Ismail Marzuki (1914-1958)

0 komentar

Komponis pejuang dan maestro musik legendaris ini dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh Presiden RI, dalam rangkaian Hari Pahlawan 10 November 2004 di Istana Negara. Dia dikenal sebagai pejuang dan tokoh seniman pencipta lagu bernuansa perjuangan yang dapat mendorong semangat membela kemerdekaan.

Ismail Marzuki kelahiran kampung Kwitang, Jakarta Pusat, pada tahun 1914 ini menciptakan sekitar 250 lagu. Karya-karyanya sampai hari ini masih sering terdengar, antara lain Juwita Malam, Sepasang Mata Bola, Selendang Sutera, Sabda Alam, dan Indonesia Pusaka.

Pada tahun 1931, Maing-- sapaan akrab Ismail Marzuki-- memulai menciptakan lagu "O Sarinah'' yang menggambarkan suatu kondisi kehidupan bangsa yang tertindas. Lagu-lagu ciptaannya antara lain Rayuan Pulau Kelapa yang dicipta tahun 1944, Gugur Bunga (1945), Halo-Halo Bandung (1946), Selendang Sutera (1946), Sepasang Mata Bola (1946), dan Melati di Tapal Batas (1947).

Komponis pelopor yang wafat 25 Mei 1958, ini telah melahirkan lagu-lagu kepahlawanan, yang menggugah jiwa nasionalisme. Maestro musik ini menyandang predikat komponis pejuang legendaris Indonesia.

Sejak tahun 1930-an hingga 1950-an, dia menciptakan sekitar dua ratus lima puluh lagu dengan berbagai tema dan jenis aliran musik yang memesona. Hingga saat ini, lagu-lagu karyanya yang abadi masih dikenang dan terus berkumandang di masyarakat. Dalam dunia seni musik Indonesia, kehadiran putra Betawi ini mewarnai sejarah dan dinamika pasang surutnya musik Indonesia.

Sebagai komponis, dia dikenal produktif dan pandai melahirkan karya-karya yang mendapatkan apresiasi tinggi dari masyarakat. Dalam bermusik, dia mempunyai kebebasan berekspresi, leluasa bergerak dari satu jenis aliran musik ke jenis aliran musik yang lain. Ia juga punya kemampuan menangkap inspirasi lagunya dengan beragam tema.

Keterpesonaan Ismail Marzuki pada sisi-sisi romantisme masa perjuangan melahirkan lagu-lagu bertema cinta dan perjuangan. Meski lagu-lagu karyanya tampak sederhana, syairnya sangat kuat, melodius, dan punya nilai keabadian.

Lagu-lagunya hingga sekarang masih tetap hidup dan disukai tua dan muda seperti Sepasang Mata Bola, Selendang Sutra, Melati di Tapal Batas, Aryati, Jangan Ditanya ke Mana Aku Pergi, Payung Fantasi, Sabda Alam, Kopral Jono, dan Sersan Mayorku.

Gelar pahlawan nasional dianugerahkan kepadanya bersama lima putra terbaik bangsa lainnya, yakni Maskoen Soemadiredja, Andi Mappanyukki, Raja Ali Haji, KH. Achmad Ri'fai, dan Gatot Mangkoepradja. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahkan dalam rangkaian peringatan Hari Pahlawan 10 November, di Istana Negara Rabu (10/11/2004).

Ismail Marzuki memang seorang komponis besar yang sampai saat ini boleh jadi belum ada yang dapat menggantikannya. Karena itu, memang sudah layak diberikan penghormatan padanya sebagai pahlawan nasional.

Karya-karya Ismail Marzuki memang kaya, baik soal melodi maupun liriknya. Ia pun mencipta lagu dengan bermacam warna, salah satunya keroncong, di antaranya Bandung Selatan di Waktu Malam dan Selamat Datang Pahlawan Muda.

Sumber: Tokoh Indonesia

Jalan Kuliner di ANTV

1 komentar
Jalan Kuliner merupakan program pada stasiun televisi ANTV yang membahas tentang keindahan suatu tempat tertentu, tempat wisatanya dan kulinarinya. Pada Jalan Kuliner yang ditayangkan pada tanggal 28 Mei 2010 pukul 11.00 membahas tentang keindahan salah satu tempat wisata di Aceh. Pertama, tim Jalan Kuliner mendatangi Tugu 0 Kilometer. Tugu ini merupakan penanda batas sebelah barat Indonesia. Tugu ini dibangun tahun 1997 dan diresmikan oleh Wakil Presiden H. Try Sutrisno.

Tugu Km 0
Kemudian mereka menikmati keindahan Pantai Iboih yang ramai dikunjungi oleh wisatawan mancanegara. Pantai ini airnya jernih dan pasirnya bersih, tidak kalah dengan pantai-pantai terkenal lainnya. Dan yang tidak kalah indahnya adalah biota lautnya yang menarik banyak orang untuk mencoba snorkeling

Pantai Iboih
Setelah Pantai Iboih, tim Jalan Kuliner menjelajahi Pulau Rubiah yang sama indahnya. Yang terakhir, mereka menikmati hidangan unik yaitu Sate Gurita di Sabang tepatnya di pantai Kasih.

Ternyata tidak hanya Bali yang memiliki pantai yang indah karena daerah lainnya seperti Sabang, Blitong, Lombok, dan sebagainya memiliki keindahan yang berpotensi menjadi tempat tujuan wisata alternatif bagi turis lokal maupun mancanegara

9 Prosesi Pernikahan Adat Yogyakarta

1 komentar


Nontoni
Nontoni adalah upacara untuk melihat calon pasangan yang akan dikawininya. Dimasa lalu orang yang akan nikah belum tentu kenal terhadap orang yang akan dinikahinya, bahkan terkadang belum pernah melihatnya, meskipun ada kemungkinan juga mereka sudah tahu dan mengenal atau pernah melihatnya.

Agar ada gambaran siapa jodohnya nanti maka diadakan tata cara nontoni. Biasanya tata cara ini diprakarsai pihak pria. Setelah orang tua si perjaka yang akan diperjodohkan telah mengirimkan penyelidikannya tentang keadaan si gadis yang akan diambil menantu. Penyelidikan itu dinamakan dom sumuruping banyu atau penyelidikan secara rahasia.

Setelah hasil nontoni ini memuaskan, dan siperjaka sanggup menerima pilihan orang tuanya, maka diadakan musyawarah diantara orang tua / pinisepuh si perjaka untuk menentukan tata cara lamaran.

Upacara Lamaran
Melamar artinya meminang, karena pada zaman dulu diantara pria dan wanita yang akan menikah terkadang masih belum saling mengenal, jadi hal ini orang tualah yang mencarikan jodoh dengan cara menanyakan kepada seseorang apakah puterinya sudah atau belum mempunyai calon suami. Dari sini bisa dirembug hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama.
* Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah utusan dari calon besan yaitu orang tua calon pengantin pria dengan membawa oleh-oleh. Pada zaman dulu yang lazim disebut Jodang ( tempat makanan dan lain sebagainya ) yang dipikul oleh empat orang pria.
* Makanan tersebut biasanya terbuat dari beras ketan antara lain : Jadah, wajik, rengginan dan sebagainya.
* Menurut naluri makanan tersebut mengandung makna sebagaimana sifat dari bahan baku ketan yang banyak glutennya sehingga lengket dan diharapkan kelak kedua pengantin dan antar besan tetap lengket (pliket,Jawa).
* Setelah lamaran diterima kemudian kedua belah pihak merundingkan hari baik untuk melaksanakan upacara peningsetan. Banyak keluarga Jawa masih melestarikan sistem pemilihan hari pasaran pancawara dalam menentukan hari baik untuk upacara peningsetan dan hari ijab pernikahan.

Peningsetan Kata peningsetan adalah dari kata dasar singset (Jawa) yang berarti ikat, peningsetan jadi berarti pengikat.

Peningsetan adalah suatu upacara penyerahan sesuatu sebagai pengikat dari orang tua pihak pengantin pria kepada pihak calon pengantin putri.

Menurut tradisi peningset terdiri dari : Kain batik, bahan kebaya, semekan, perhiasan emas, uang yang lazim disebut tukon (imbalan) disesuaikan kemampuan ekonominya, jodang yang berisi: jadah, wajik, rengginan, gula, teh, pisang raja satu tangkep, lauk pauk dan satu jenjang kelapa yang dipikul tersendiri, satu jodoh ayam hidup. Untuk menyambut kedatangan ini diiringi dengan gending Nala Ganjur .

Biasanya penentuan hari baik pernikahan ditentukan bersama antara kedua pihak setelah upacara peningsetan.

Upacara Tarub
Tarub adalah hiasan janur kuning (daun kelapa yang masih muda) yang dipasang tepi tratag yang terbuat dari bleketepe (anyaman daun kelapa yang hijau).

Pemasangan tarub biasanya dipasang saat bersamaan dengan memandikan calon pengantin (siraman, Jawa) yaitu satu hari sebelum pernikahan itu dilaksanakan.

Untuk perlengkapan tarub selain janur kuning masih ada lagi antara lain yang disebut dengan tuwuhan. Adapun macamnya :
* Dua batang pohon pisang raja yang buahnya tua/matang.
* Dua janjang kelapa gading ( cengkir gading, Jawa )
* Dua untai padi yang sudah tua.
* Dua batang pohon tebu wulung (tebu hitam) yang lurus.
* Daun beringin secukupnya.
* Daun dadap srep.

Tuwuhan dan gegodongan ini dipasang di kiri pintu gerbang satu unit dan dikanan pintu gerbang satu unit (bila selesai pisang dan kelapa bisa diperebutkan pada anak-anak.)

Selain pemasangan tarub diatas masih delengkapi dengan perlengkapan-perlengkapan sbb. (Ini merupakan petuah dan nasehat yang adi luhung, harapan serta do'a kepada Tuhan Yang Maha Kuasa) yang dilambangkan melalui:
1. Pisang raja dan pisang pulut yang berjumlah genap.
2. Jajan pasar
3. Nasi liwet yang dileri lauk serundeng.
4. Kopi pahit, teh pahit, dan sebatang rokok.
5. Roti tawar.
6. Jadah bakar.
7. Tempe keripik.
8. Ketan, kolak, apem.
9. Tumpeng gundul
10. Nasi golong sejodo yang diberi lauk.
11. Jeroan sapi, ento-ento, peyek gereh, gebing
12. Golong lulut.
13. Nasi gebuli
14. Nasi punar
15. Ayam 1 ekor
16. Pisang pulut 1 lirang
17. Pisang raja 1 lirang
18. Buah-buahan + jajan pasar ditaruh yang tengah-tengahnya diberi tumpeng kecil.
19. Daun sirih, kapur dan gambir
20. Kembang telon (melati, kenanga dan kantil)
21. Jenang merah, jenang putih, jenang baro-baro.
22. Empon-empon, temulawak, temu giring, dlingo, bengle, kunir, kencur.
23. Tampah(niru) kecil yang berisi beras 1 takir yang diatasnya 1 butir telor ayam mentah, uang logam, gula merah 1 tangkep, 1 butir kelapa.
24. Empluk-empluk tanah liat berisi beras, kemiri gepak jendul, kluwak, pengilon, jungkat, suri, lenga sundul langit
25. Ayam jantan hidup
26. Tikar
27. Kendi, damar jlupak (lampu dari tanah liat) dinyalakan
28. Kepala/daging kerbau dan jeroan komplit
29. Tempe mentah terbungkus daun dengan tali dari tangkai padi (merang)
30. Sayur pada mara
31. Kolak kencana
32. Nasi gebuli
33. Pisang emas 1 lirang

Masih ada lagi petuah-petuah dan nasehat-nasehat yang dilambangkan melalui : Tumpeng kecil-kecil merah, putih,kuning, hitam, hijau, yang dilengkapi dengan buah-buahan, bunga telon, gocok mentah dan uang logam yang diwadahi diatas ancak yang ditaruh di:
1. Area sumur
2. Area memasak nasi
3. Tempat membuat minum
4. Tarub
5. Untuk menebus kembarmayang (kaum)
6. Tempat penyiapan makanan yanh akan dihidangkan.
7. Jembatan
8. Prapatan.

Nyantri
Upacara nyantri adalah menitipkan calon pengantin pria kepada keluarga pengantin putri 1 sampai 2 hari sebelum pernikahan. Calon pengantin pria ini akan ditempat kan dirumsh saudara atau tetangga dekat.

Upacara nyantri ini dimaksudkan untuk melancarkan jalannya upacara pernikahan, sehingga saat-saat upacara pernikahan dilangsungkan maka calon pengantin pria sudah siap dit3empat sehingga tidak merepotkan pihak keluarga pengantin putri.

Siraman
Upacara Siraman Siraman dari kata dasar siram (Jawa) yang berarti mandi. Yang dimaksud dengan siraman adalah memandikan calon pengantin yang mengandung arti membershkan diri agar menjadi suci dan murni. Bahan-bahan untuk upacara siraman :
* Kembang setaman secukupnya
* Lima macam konyoh panca warna (penggosok badan yang terbuat dari beras kencur yang dikasih pewarna)
* Dua butir kelapa hijau yang tua yang masih ada sabutnya.
* Kendi atai klenting
* Tikar ukuran ½ meter persegi
* Mori putih ½ meter persegi
* Daun-daun : kluwih, koro, awar-awar, turi, dadap srep, alang-alang
* Dlingo bengle
* Lima macam bangun tulak (kain putih yang ditepinnya diwarnai biru)
* Satu macam yuyu sekandang ( kain lurik tenun berwarna coklat ada garis-garis benang kuning)
* Satu macam pulo watu (kain lurik berwarna putih lorek hitam), 1 helai letrek (kain kuning), 1 helai jinggo (kain merah).
* Sampo dari londo merang (air dari merang yang dibakar didalam jembangan dari tanah liat kemudian saat merangnya habis terbakar segera apinya disiram air, air ini dinamakan air londo)
* Asem, santan kanil, 2meter persegi mori, 1 helai kain nogosari, 1 helai kain grompol, 1 helai kain semen, 1 helai kain sidomukti atau kain sidoasih
* Sabun dan handuk.

Saat akan melaksanakan siraman ada petuah-petuah dan nasehat serta doa-doa dan harapan yang di simbulkan dalam:
* Tumpeng robyong
* Tumpeng gundul
* Nasi asrep-asrepan
* Jajan pasar, pisang raja 1 sisir, pisang pulut 1 sisir, 7 macam jenang
* Empluk kecil (wadah dari tanah liat) yang diisi bumbu dapur dan sedikit beras
* 1 butir telor ayam mentah
* Juplak diisi minyak kelapa
* 1 butir kelapa hijau tanpa sabut
* Gula jawa 1 tangkep
* 1 ekor ayam jantan

Untuk menjaga kesehatan calon pengantin supaya tidak kedinginan maka ditetapkan tujuh orang yang memandikan, tujuh sama dengan pitu ( Jawa ) yang berarti pitulung (Jawa) yang berarti pertolongan. Upacara siraman ini diakhiri oleh juru rias (pemaes) dengan memecah kendi dari tanah liat.

Midodareni
Midodareni berasal dari kata dasar widodari (Jawa) yang berarti bidadari yaitu putri dari sorga yang sangat cantik dan sangat harum baunya.

Midodareni biasanya dilaksanakan antara jam 18.00 sampai dengan jam 24.00 ini disebut juga sebagai malam midodareni, calon penganten tidak boleh tidur.

Saat akan melaksanakan midodaren ada petuah-petuah dan nasehat serta doa-doa dan harapan yang di simbulkan dalam:
* Sepasang kembarmayang (dipasang di kamar pengantin)
* Sepasang klemuk ( periuk ) yang diisi dengan bumbu pawon, biji-bijian, empon-empon dan dua helai bangun tulak untuk menutup klemuk tadi
* Sepasang kendi yang diisi air suci yang cucuknya ditutup dengan daun dadap srep ( tulang daun/ tangkai daun ), Mayang jambe (buah pinang), daun sirih yang dihias dengan kapur.
* Baki yang berisi potongan daun pandan, parutan kencur, laos, jeruk purut, minyak wangi, baki ini ditaruh dibawah tepat tidur supaya ruangan berbau wangi.

Adapun dengan selesainya midodareni saat jam 24.00 calon pengantin dan keluarganya bisa makan hidangan yang terdiri dari :
* Nasi gurih
* Sepasang ayam yang dimasak lembaran ( ingkung, Jawa )
* Sambel pecel, sambel pencok, lalapan
* Krecek
* Roti tawar, gula jawa
* Kopi pahit dan teh pahit
* Rujak degan
* Dengan lampu juplak minyak kelapa untuk penerangan (zaman dulu)

Langkahan
Langkahan berasal dari kata dasar langkah (Jawa) yang berarti lompat, upacara langkahan disini dimaksudkan apabila pengantin menikah mendahului kakaknya yang belum nikah , maka sebelum akad nikah dimulai maka calon pengantin diwajibkan minta izin kepada kakak yang dilangkahi.

Ijab
Ijab atau ijab kabul adalah pengesahan pernihakan sesuai agama pasangan pengantin. Secara tradisi dalam upacara ini keluarga pengantin perempuan menyerahkan / menikahkan anaknya kepada pengantin pria, dan keluarga pengantin pria menerima pengantin wanita dan disertai dengan penyerahan emas kawin bagi pengantin perempuan. Upacara ijab qobul biasanya dipimpin oleh petugas dari kantor urusan agama sehingga syarat dan rukunnya ijab qobul akan syah menurut syariat agama dan disaksikan oleh pejabat pemerintah atau petugas catatan sipil yang akan mencatat pernikahan mereka di catatan pemerintah.

Panggih
Panggih (Jawa) berarti bertemu, setelah upacara akad nikah selesai baru upacara panggih bisa dilaksanaakan,. Pengantin pria kembali ketempat penantiannya, sedang pengantin putri kembali ke kamar pengantin. Setelah semuanya siap maka upacara panggih dapat segera dimulai.

Untuk melengkapi upacara panggih tersebut sesuai dengan busana gaya Yogyakarta dengan iringan gending Jawa:
1. Gending Bindri untuk mengiringi kedatangan penantin pria
2. Gending Ladrang Pengantin untuk mengiringi upacara panggih mulai dari balangan ( saling melempar ) sirih, wijik ( pengantin putri mencuci kaki pengantin pria ), pecah telor oleh pemaes.
3. Gending Boyong/Gending Puspowarno untuk mengiringi tampa kaya (kacar-kucur), lambang penyerahan nafkah dahar walimah. Setelah dahar walimah selesai, gending itu bunyinya dilemahkan untuk mengiringi datangnya sang besan dan dilanjutkan upacara sungkeman

Setelah upacara panggih selesai dapat diiringi dengan gending Sriwidodo atau gending Sriwilujeng. Pada waktu kirab diiringi gending : Gatibrongta, atau Gari padasih.

Sumber:

Wikipedia

MRSA

0 komentar
Penyakit MRSA masih terdengar asing di telinga masyarakat Indonesia. Tapi di AS, sudah menyebabkan 19.000 orang meninggal karena terinfeksi bakteri ini. Seperti apa penyakit MRSA?

MRSA atau methicillin-resistant Staphylococcus aureus adalah salah satu tipe bakteri Staphylococcus yang ditemukan pada kulit dan hidung yang kebal terhadap antibiotik. Setiap tahunnya lebih dari 90.000 warga Amerika Serikat berpotensi terinfeksi bakteri ini. Jumlah kematian akibat infeksi bakteri MRSA lebih banyak dibandingkan dengan angka kematian akibat AIDS. Saat ini diketahui ada dua tipe dari MRSA seperti dikutip dari Stopmrsanow, Kamis (1/10/2009), yaitu: Healthcare-Associated (HA-MRSA) yang biasanya ditemukan di rumah sakit dan tempat-tempat kesehatan lainnya. Serta Community-Associated (CA-MRSA) yang baru-baru ini ditemukan penyebarannya pada tempat-tempat umum seperti tempat fitnes, tempat penyimpanan barang (loker), sekolah dan perabotan rumah tangga. Bakteri MRSA biasanya menginfeksi orang atau anak-anak yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah, jika daya tahan tubuhnya tinggi tidak akan menimbulkan gejala apapun. Bakteri yang dibawa oleh orang tersebut bisa berpindah ke orang lain dan menyebar dengan mudah melalui kontak kulit dan menyentuh barang yang sudah terkontaminasi.

MRSA sama seperti bakteri Staphylococcus lainnya, yang terlihat seperti infeksi kulit, jerawat, ruam, bisul atau gigitan laba-laba. Infeksi ini biasanya menyakitkan, merah dan bengkak. Infeksi ini bisa dengan cepat masuk ke dalam tubuh, menimbulkan bengkak yang menyakitkan. Bakteri ini dapat menembus ke dalam tubuh sehingga berpotensi menyebabkan infeksi pada tulang, sendi, luka bedah, aliran darah, jantung dan paru-paru yang bisa mengancam jiwa. Infeksi MRSA lebih sering menyebar di masyarakat, bahkan diantara anak-anak dan orang dewasa yang sehat sekalipun. Karena bakteri ini bisa menyebar dalam jarak yang dekat.

Gejala

Umumnya mulai sebagai benjolan merah kecil yang menyerupai jerawat, bisul atau gigitan laba-laba. Ini dapat dengan cepat berubah menjadi mendalam, menyakitkan abses yang memerlukan pembedahan melelahkan. Kadang-kadang bakteri tetap terbatas pada kulit. Tetapi bakteri juga dapat menembus ke dalam tubuh, berpotensi menyebabkan infeksi yang mengancam tulang, sendi, luka bedah, aliran darah, katup jantung dan paru-paru, yang pada akhirnya mengancam jiwa seseorang.

Pencegahan
Cucilah tangan Anda. Mencuci tangan adalah hal paling penting guna mencegah tersebarnya MRSA.
Cucilah tangan:
• sebelum dan sesudah menyentuh atau membalut bagian yang terkena,
• sesudah ke WC,
• sesudah membuang ingus,
• sebelum menangani atau makan makanan,
• sebelum memegang bayi baru lahir,
• sesudah menyentuh atau menangani pakaian atau kain yang belum dicuci.

Mencucinya bagaimana?
Cucilah baik-baik semua bagian tangan dengan sabun dan kucuran air. Bilas dan keringkanlah sesudah dicuci. Tutupilah bisul dan infeksi kulit lainnya. Tutupilah bisul dan infeksi kulit lainnya di siang hari dengan balut kedap air. Anak yang terkena Impetigo (lepuh kecil atau luka berkerak berwarna madu pada kulit yang disebabkan kuman Staphylococcus atau Streptococcus) seyogyanya jangan dulu ke sekolah atau penjagaan anak sampai sudah sehari penuh diobati.

Jangan pinjam-meminjam:
• handuk, pakaian atau seprai kotor dan kalau tidur seranjang dengan orang lain, lukanya harus terbalut di malam hari,
• alat rias misalnya gunting kuku, pinset, pisau cukur dan sikat gigi.

Cucilah handuk, pakaian, seprai dan barang lain yang mungkin mengandung nanah atau MRSA di mesin cuci. Suhu yang mesti dipasang jangan dikuatirkan.
Keringkan pakaian dan kain di bawah sinar surya karena sinarnya membunuh kuman. Sendok, garpu, piring dsb boleh dicuci seperti biasa.

Perawatan
Di rumah sakit dan fasilitas perawatan, dokter sering mengandalkan vankomisin antibiotik untuk mengobati kuman resisten. CA-MRSA dapat diobati dengan antibiotik vankomisin atau lainnya yang telah terbukti efektif terhadap strain tertentu. Meskipun vankomisin menyelamatkan nyawa, hal itu mungkin menjadi kurang efektif juga. Beberapa rumah sakit telah melihat strain MRSA yang kurang mudah dibunuh oleh vankomisin.

Dalam beberapa kasus, antibiotik mungkin tidak perlu. Sebagai contoh, dokter mungkin menguras abses dangkal yang disebabkan oleh MRSA daripada mengobati infeksi dengan obat-obatan.

sumber:
health.detik
kaskus
 
Copyright © Kilas Kandar Blogger Theme by BloggerThemes & newwpthemes Sponsored by Internet Entrepreneur