Susno Duadji Mangkir



JAKARTA - Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Komjen Susno Duadji tidak memenuhi pemanggilan tim internal Polri pada Kamis (18/3). Ia malah memilih memberikan keterangan pers kepada media dan memenuhi panggilan Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum (Satgas PMH) untuk menjelaskan duduk masalah tudingannya terkait praktik mafia hukum di tubuh Polri.

Sikap Susno ini menimbulkan pertanyaan dari pihak Polri. Melalui Kepala Divisi Humas, Irjen Edward Aritonang, Polri mempertanyakan keseriusan Susno dalam membantu mengungkap praktek mafia kasus (markus) dalam tubuh Polri. “Ini pertanyaan kita. Katanya mau mengungkap markus, kok diundang tidak datang,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Edward Aritonang di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (18/3).

Polri, dikatakan Edward, telah melayangkan surat undangan kepada Susno, Rabu lalu, untuk mengklarifikasi peryataan dan tudingannya di berbagai media massa yang menyebutkan adanya markus dalam penanganan kasus pencucian uang (money laundering) seorang oknum inspektur pajak senilai Rp 25 miliar. Mantan Kapolda Jawa Barat tersebut diharapkan hadir pada pukul 09.00 untuk memberikan keterangan kepada tim bentukan Kepala Polri yang terdiri dari Divisi Propam dan Bareksrim Polri. “Surat undangan itu sudah kami layangkan dan sudah diterima, tapi beliau tidak datang. Malah menggelar konferensi pers,” ujar Edward.

Atas kenyataan itu, Divisi Profesi dan Pengamanan akan melayangkan surat undangan pemanggilan kembali terhadap Susno Duadji. “Itu panggilan kedua. Suratnya akan segera disusun. Saya juga heran, harusnya tanpa diundang pun beliau datang karena beliau masih perwira aktif, tapi ya karena (Susno) tidak ada di tempat (Mabes Polri) maka kami undang lagi,” ujarnya.

Undangan Satgas
Susno yang ditemui di acara konferensi persnya di sebuah rumah makan di kawasan Jakarta Pusat mengakui dirinya telah menerima surat undangan itu, Rabu malam. Dikatakannya, dia memang tidak dapat memenuhi undangan dari Propam hari itu. Sebab, pada saat yang bersamaan dirinya juga mendapat undangan oleh Satuan tugas mafia hukum untuk tujuan yang sama.

“Kalau panggilan sama-sama seperti itu, ya saya prioritaskan lebih dulu yang berwenang. Yang berwenang ya penyidik Bareskrim, Kejaksaan, dan Satgas Mafia. Kalau Propam nggak ada wewenang dan hubungannya dengan itu. Apalagi Binkum (pembinaan hukum). Ngapain saya belajar hukum lagi. Irwasum (Inspektorat pengawasan umum)? Apalagi! Mana ada hubungannya. Itu bukan wewenang dia,” katanya.

Namun, Susno mengaku akan memenuhi undangan kedua yang akan dilayangkan Polri. “Saya siap dipanggil jam berapa pun, kapan pun saya siap datang. Tidak ada ceritanya saya tidak datang. Tidak ada ceritanya saya menolak. Justru saya sudah lama menunggu-nunggu panggilan Propam,” kata Susno.

Jangan sapu kotor
Sebelum dimintai keterangan oleh Satgas di Kantor UKP4 di Gedung Dewan Pertimbangan Presiden, Susno menyempatkan diri memberikan keterangan kepada wartawan perihal kasus itu. Susno mengatakan akan memberikan data-data yang dia miliki kepada Satgas.

Susno Duadji juga berharap agar anggota Polri yang akan memeriksa pejabat Polri yang diduga melakukan korupsi adalah orang yang benar-benar bersih, jujur, dan tidak pernah terlibat dalam kasus-kasus. “Jangan menyapu lantai dengan sapu yang kotor, agar tidak terjadi lagi,” ucap Susno.

Ia juga mengimbau setiap anggota Polri agar tidak menutup-nutupi adanya perbuatan tercela yang dilakukan oleh anggota Polri. “Justru harus diproses dengan cara transparan, cepat, dan adil agar masyarakat selaku pemilik Polri tahu bahwa Polri tidak berada pada posisi kompak di dalam kejahatan,” lontarnya.

Seperti diberitakan, Susno mengungkapkan dugaan keterlibatan tiga jenderal di balik praktik markus dalam penanganan kasus money laundering dan korupsi dana wajib pajak di Polri. Keterlibatan jenderal-jenderal itu terungkap saat Direktorat II Ekonomi Khusus Bareskrim mengusut kasus pencucian uang yang dilakukan inspektur jenderal pajak bernama Gayus T Tambunan.

Sumber : Serambinews

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © Kilas Kandar Blogger Theme by BloggerThemes & newwpthemes Sponsored by Internet Entrepreneur